INDRAGIRI.com, OPINI - Ruh ketuhanan merupakan spiritualitas tertinggi yang hadir direlung sanubari tanpa batas. Ruh ketuhanan adalah urusan yang menjadi bagian imanen dan transenden dari sebuah nilai yang lengket pada aspek ilahiyah yang spiritnya membentengi diri dari kebejatan dan maksiat.
Dapat dijelaskan bahwa spirit jiwa dalam lathifah ruhaniyah bersemayam sejumlah kebaikan yang bermaslahat menolak kemudharatan untuk penyelamatan jiwa kukuh bersama qalbun salim yang menenangkan hati.
Jiwa yang utuh mengukir rasa kesadaran berselimut putih nilai-nilai kebenaran yang tidak lekang oleh panas dan lapuk oleh hujan. Spiritualitas menjunjung mahkota keadilan Tuhan bersarang di qalbu muthmainnah yang menentramkan dan menyejukkan pandangan pada kedalaman hati sanubari.
Ketenangan dan ketentraman kejiwaan berpadu padan disebabkan kedekatan makna yang terimprovisasi secara berkelindan antara keshalehan dan ketaatan vertikal dan horizontal sisi kemanusiaan dan ruh ketuhanan.
Setiap anak Adam diberi bekal potensi dan kecenderungan yang dikendalikan struktur kepribadian yaitu akal, qalbu, dan nafsu.
Akal, qalbu, dan nafsu dalam bahasa Sigmund Freud dikenal dengan id, ego, dan superego. Manusia dikarunia potensi berfikir dengan akal rasionalnya, lalu ia mendapatkan pertimbangan ke arah positif oleh qalbunya serta sebaliknya bisa juga dipengaruh komponen negatif yang didorong ke arah keangkaramurkaan oleh nafsunya.
Setiap insan memiliki pilihan-pilihan dalam hidupnya untuk mengurai benang merah kehidupan dinamis yang justeru untuk menjadikan lebih humanis atau dehumanis. Humanisasi yang bergerak laju menuju sifat-sifat baik seperti empati, simpati, dan asertif lebih banyak didukung nilai spiritual dari bekal yang menghunjam bersama ruh ketuhanan. Antara spirit melakukan kebaikan dan kesadaran diri yang merasakan kepahitan hidup yang dialami banyak orang dipersekitarannya tumbuh oleh sebab bersinerginya dua nilai tersebut yaitu ruh ketuhanan dan spirit humanis.
Ruh ketuhanan dan spirit humanis berkelindan menyempurkan dimensi akal, qalbu, dan nafsu. Apabila wujud nyata ruh ketuhanan dan spirit humanis bekerja sinergis dipastikan mampu melahirkan akhlaqul karimah, di mana fitnah, hujatan, dan kedengkian pupus berganti solidaritas, toleransi, saling menghargai, dan menghormati.
Setiap individu perlu melatih kesadarannya dengan melatih akalnya selalu dalam rasionalitas, qalbu yang sejuk, damai, tentram serta nafsu yang terarah bersama ruh ketuhanan dan spirit humanis yang berpadu padan.
Semoga bermanfaat.
0 Komentar