INDRAGIRI.com, SAKA ROTAN – Upaya pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) terus digencarkan. Di Desa Saka Rotan, Kecamatan Teluk Belengkong, gotong royong membersihkan saluran air digelar pada Minggu (1/6/2025) sebagai langkah konkret menghadapi potensi wabah.
Kegiatan yang dipusatkan di sejumlah titik parit dan got lingkungan ini melibatkan masyarakat dari berbagai RT dan RW. Turut berpartisipasi pula unsur pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta jajaran Polsek Teluk Belengkong yang hadir mendampingi dan ikut langsung dalam kegiatan lapangan.
Kapolsek Teluk Belengkong IPTU A. Awang, S.Sos mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi nyata antara aparat dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. “Pencegahan DBD dimulai dari hal sederhana: got yang bersih, air yang tidak tergenang, dan partisipasi aktif warga,” ujarnya.
Kepala Desa Saka Rotan, Mahyubi, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi prioritas desa menyusul meningkatnya curah hujan dan laporan dari warga terkait lingkungan yang mulai tergenang. “Kalau tidak ditangani sekarang, bisa menjadi sumber penyakit. Jadi, kita gerak bersama,” katanya.
Sementara itu, Camat Teluk Belengkong Sugianto yang juga hadir, menyebut kegiatan ini sejalan dengan instruksi pemerintah untuk meningkatkan kesiapsiagaan desa dalam menghadapi musim pancaroba yang rawan penyakit. “Kolaborasi semua pihak sangat penting. Tidak bisa hanya mengandalkan petugas kesehatan,” ucapnya.
Kegiatan gotong royong seperti ini dinilai efektif dalam memutus mata rantai penularan DBD. Mengacu pada data Kementerian Kesehatan RI, hingga pertengahan tahun 2024 lalu tercatat lebih dari 50 ribu kasus DBD secara nasional, dengan kecenderungan peningkatan saat musim hujan.
Pembersihan dilakukan pada parit-parit yang tersumbat, tempat-tempat genangan air, serta lokasi-lokasi yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Selain itu, warga juga diajak menjaga kebersihan pekarangan dan menerapkan prinsip 3M: Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang.
Gotong royong selesai menjelang siang. Warga berharap kegiatan serupa dapat rutin dilakukan, tidak hanya saat ada ancaman penyakit. Sinergi antara masyarakat dan aparat seperti ini dinilai menjadi contoh penanganan lingkungan berbasis komunitas yang efektif dan tepat sasaran. (Rep/Leman)
0 Komentar