INDRAGIRI.com, Pulau Burung – Sejak Selasa pagi, 29 Juli 2025, masyarakat di Kecamatan Pulau Burung, Kateman, dan sekitarnya dikejutkan dengan hilangnya layanan komunikasi secara total. Setelah ditelusuri, diketahui bahwa gangguan tersebut disebabkan oleh putusnya kabel laut backbone milik Telkom Indonesia, tepatnya pada jalur SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) yang menghubungkan Tanjung Batu ke Pulau Burung. Akibatnya, jaringan Telkomsel lumpuh, membuat warga kesulitan melakukan komunikasi via telepon, pesan singkat, maupun mengakses internet.
Gangguan ini sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat. Banyak warga yang menggantungkan aktivitas kerjanya pada jaringan digital, terutama pelaku usaha, pekerja daring, hingga layanan logistik berbasis aplikasi. Karena tidak ada kejelasan waktu pemulihan, sebagian besar pelanggan terpaksa beralih ke provider lain demi menjaga kelangsungan aktivitas. "Kami tidak bisa tunggu lama, karena kerja kami sangat bergantung pada sinyal. Akhirnya beli kartu baru walau tidak semudah itu mengganti semua," ujar salah seorang warga.
Pihak Telkom menyatakan bahwa tim teknis saat ini sedang melakukan perbaikan di lapangan. Namun hingga kini belum ada estimasi resmi terkait kapan jaringan akan pulih sepenuhnya. Situasi ini menciptakan keresahan di tengah masyarakat yang merasa informasi dari pihak operator sangat terbatas dan lambat.
Fenomena kabel laut putus ini bukan kejadian baru. Sejumlah wilayah pesisir Indonesia, seperti Anambas, Merauke, dan Timika, juga pernah mengalami insiden serupa. Umumnya, kerusakan disebabkan oleh jangkar kapal, abrasi dasar laut, atau tekanan eksternal lainnya. Perbaikannya pun menuntut proses teknis kompleks yang memerlukan waktu, cuaca bersahabat, dan ketersediaan peralatan bawah laut.
Tak hanya gangguan komunikasi, kerugian ekonomi juga dirasakan. Pelaku usaha kecil mengeluhkan penurunan omset karena tidak bisa melakukan transaksi online atau komunikasi dengan pelanggan. Sementara warga lainnya merasa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli kartu baru yang belum tentu memberikan kualitas sinyal yang memadai di wilayah pesisir.
Masyarakat berharap Telkom Indonesia segera memberikan kepastian pemulihan layanan dan mempercepat proses perbaikan kabel laut. Warga juga meminta agar Telkom membangun sistem mitigasi jangka panjang dan jalur cadangan untuk mengantisipasi kejadian serupa di masa mendatang.
Rep Leman
0 Komentar