INDRAGIRI.com, Air Tawar, Kateman – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, para santri dari Pondok Pesantren Daarul Rahman Kateman dan Subulussalam menggelar ziarah ke makam salah satu pejuang veteran, H. Surip bin Abdul Latif, yang dikenal dengan sebutan Mbah Surip. Ziarah ini dilakukan pada 17 Agustus 2024, sesaat setelah upacara HUT RI ke-79.
Sekitar 40 santri didampingi oleh Ustadz M. Baihaqi beserta istri, Sumiarsih—yang juga merupakan putri almarhum Mbah Surip—melakukan ziarah ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasa pejuang kemerdekaan, khususnya yang berasal dari Desa Air Tawar, Kecamatan Kateman. Mbah Surip dimakamkan di Parit 16, Dusun Panjaliah, Desa Air Tawar, yang letaknya agak jauh dari keramaian.
Mbah Surip, yang lahir pada 1 Juni 1901, bergabung dengan barisan pejuang di usia 20 tahun dan bertugas di wilayah Riau, khususnya di Sungai Guntung. Meski tidak banyak literasi yang ditemukan mengenai beliau, kisah perjuangannya tetap hidup melalui cerita keluarganya. Sumiarsih, putri almarhum, menceritakan bahwa ayahnya ikut berjuang pada masa penjajahan Jepang. Lagu-lagu dalam bahasa Jepang yang sering dinyanyikan Mbah Surip semasa hidupnya menjadi salah satu kenangan tersendiri bagi keluarganya.
"Semoga ke depannya ada perhatian dari pemerintah untuk mengenang Bapak, terutama pada hari-hari besar dengan mengadakan ziarah resmi ke makam beliau," harap Sumiarsih.
Mbah Surip meninggalkan 13 anak dari pernikahannya dengan almarhumah Siti Kamirah binti Muhammad Yakin. Beliau wafat pada 15 Juni 2021 di rumahnya di Parit 16 Dusun Panjaliah dan dimakamkan dengan upacara militer. Upacara pemakaman turut dihadiri oleh Danramil 06 Kateman Kapten Inf. Iwan Andoko beserta seluruh personel Koramil 06 Kateman, serta perwakilan dari Polsek Kateman.
Ziarah ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menghormati dan mengenang jasa para pejuang yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. (Rep/Leman)
0 Komentar