INDRAGIRI.com, Rotan Semelur – Sejumlah pemuda dan tokoh masyarakat Desa Rotan Semelur, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, menegaskan bahwa isu pencemaran lingkungan yang ditudingkan kepada PT Bumi Reksa Sejati (BNS) tidak benar. Mereka menilai pemberitaan yang sempat beredar beberapa waktu lalu tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Ketua Pemuda Desa Rotan Semelur, Boni Santana, menyatakan keberatan atas pemberitaan tersebut. Menurutnya, hingga saat ini tidak pernah terlihat adanya pencemaran lingkungan akibat limbah perusahaan.
“Sepanjang pengetahuan kami, limbah yang dihasilkan perusahaan sudah diolah melalui beberapa kali penyaringan sebelum dialirkan. Faktanya, biota laut masih hidup, warga pun masih sering memancing, menjaring, atau menjala dan mendapatkan ikan serta udang dalam jumlah banyak,” ujar Boni.
Hal senada disampaikan tokoh masyarakat setempat, Ratasmin. Ia menegaskan, sejak pabrik berdiri pada tahun 2000, air limbah yang keluar telah melalui proses penyaringan sekitar sepuluh kali sebelum dialirkan ke muara sungai.
“Air yang dialirkan itu sudah berbentuk air biasa, bukan limbah berbahaya. Selama lebih dari 20 tahun, kami tidak pernah menerima laporan atau keluhan masyarakat terkait dampak negatif terhadap lingkungan, baik dari RT, RW, maupun kepala dusun,” ungkap Ratasmin.
Bahkan, menurut warga, aktivitas masyarakat di sekitar aliran kanal dan laut tetap berjalan normal. Keberadaan ikan dan udang yang masih mudah ditangkap menjadi bukti bahwa ekosistem perairan tetap terjaga.
Keduanya juga menegaskan bahwa mereka tidak mengenal pihak-pihak yang sebelumnya memberikan pernyataan di media tentang adanya pencemaran.
Dengan adanya bantahan ini, pemuda dan masyarakat Desa Rotan Semelur berharap agar pemberitaan terkait isu pencemaran lingkungan dapat diluruskan, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di tengah masyarakat luas.
Rep Leman
0 Komentar