INDRAGIRI.com, Tagaraja – Dalam rangka memperingati semangat kepahlawanan dan menghidupkan kembali nilai-nilai perjuangan di kalangan generasi muda, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia bekerja sama dengan Pos Indonesia dan Perhimpunan Filatelis Indonesia (PFI) menggelar Lomba Menulis Surat untuk Pahlawanku tahun 2025. Kegiatan bergengsi ini mengusung tema inspiratif “Surat Untuk Pahlawanku”, dengan batas waktu pengiriman karya hingga 3 November 2025.
Lomba ini dibuka untuk tiga kategori peserta: SMP, SMA, dan Mahasiswa. Setiap peserta diharapkan dapat menuangkan isi hati, gagasan, dan refleksi tentang makna kepahlawanan dalam bentuk surat. Surat dapat ditujukan kepada pahlawan nasional, pahlawan daerah, atau bahkan sosok inspiratif di sekitar mereka yang dianggap berjasa bagi bangsa dan lingkungan.
Surat karya peserta dikirimkan ke alamat: PO Box 8080, Bandung 40000. Panitia menegaskan bahwa naskah yang dikirim harus orisinal, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta mengandung nilai-nilai moral, nasionalisme, dan semangat kebangsaan. Informasi lengkap mengenai tata cara pengiriman, syarat, dan pendaftaran dapat diakses melalui situs resmi: www.lombamenulissurat.com.
Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menanamkan kembali rasa cinta tanah air melalui tulisan. Melalui lomba ini, generasi muda diajak untuk merenungi makna pengorbanan, keberanian, dan ketulusan para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Menanggapi kegiatan nasional ini, Kepala Kantor Pos Sungai Guntung, Doni Supriadi, memberikan apresiasi dan ajakan kepada para pelajar di wilayah Kateman dan sekitarnya untuk turut berpartisipasi.
> “Kami dari Pos Indonesia, khususnya Kantor Pos Sungai Guntung, sangat mendukung kegiatan ini. Lomba menulis surat untuk pahlawan bukan sekadar kompetisi, tetapi sarana menumbuhkan karakter bangsa dan rasa hormat terhadap jasa para pendahulu kita. Saya berharap siswa SMP, SMA, dan mahasiswa di Kateman dapat ikut berpartisipasi mengirim surat terbaik mereka,” ujar Doni Supriadi dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini juga menjadi upaya nyata membangkitkan kembali minat menulis surat secara konvensional di era digital. “Menulis surat memiliki nilai emosional yang kuat, berbeda dengan sekadar mengetik pesan singkat di gawai. Surat mampu menyampaikan perasaan dengan ketulusan yang mendalam,” imbuhnya.
Dengan menggabungkan unsur edukasi, nasionalisme, dan ekspresi pribadi, Lomba Menulis Surat untuk Pahlawanku diharapkan menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyalurkan aspirasi, rasa bangga, serta penghargaan mereka terhadap pahlawan. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata dalam memperkuat karakter bangsa yang berbudaya dan beretika.
Ajang ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kepahlawanan bukan hanya milik masa lalu, melainkan juga panggilan bagi generasi masa kini untuk melanjutkan perjuangan dalam bentuk yang relevan dengan zamannya melalui ilmu, kreativitas, dan karya tulis.
Rep Leman
0 Komentar