INDRAGIRI.com, TEMBILAHAN – Bunda PAUD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Hj. Katerina Susanti Herman, SKM., M.Kes. melakukan kunjungan kerja ke TK Viedu Inklusi Tembilahan. Kunjungan ini sekaligus menjadi penguatan atas program Wajib Belajar 13 Tahun yang dicanangkan pemerintah, sebagai upaya memastikan setiap anak memperoleh layanan pendidikan sejak usia dini.
Turut hadir mendampingi Bunda PAUD, bunda Marisa Mona, S.Pd., M.Pd, Kabid Pembinaan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan Kabupaten Inhil; Rivana Usgianti, S.Si, Kasi PAUD Dinas Pendidikan Kabupaten Inhil; serta Lurah Tembilahan Hilir, Bapak Budiono, S.Ip., yang memberi dukungan penuh terhadap pengembangan pendidikan inklusi di wilayahnya.
Kepala TK Viedu Inklusi, Lily Elwina, M.Psi., Psikolog, menyambut langsung kunjungan tersebut. Dalam sambutannya, beliau menjelaskan perjalanan Viedu yang sejak 2015 telah memberikan layanan terapi untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Pada 2023 berdiri KB dan TK Inklusi, dan pada 2025 berkembang menjadi SD Inklusi semuanya dibangun atas kebutuhan nyata serta desakan para orang tua ABK yang menginginkan pendidikan yang ramah, aman, serta berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Bunda PAUD menegaskan bahwa pendidikan usia dini adalah fondasi yang menentukan kualitas masa depan anak. Layanan PAUD, khususnya bagi anak usia 5–6 tahun, tidak boleh diabaikan. Ia menuturkan bahwa keberhasilan Wajib Belajar 13 Tahun bergantung pada kuatnya pondasi PAUD sebagai tahap awal pembentukan karakter dan kesiapan akademik.
“Kita pastikan tidak ada anak Inhil yang tertinggal dari layanan PAUD. Dari sinilah masa depan itu dimulai,” ujar Bunda PAUD.
Bunda PAUD juga memberikan apresiasi besar terhadap TK Viedu Inklusi yang menjadi contoh nyata penerapan pendidikan inklusi. “Inklusi bukan hanya slogan, tetapi tindakan nyata. Dan di Viedu, kita melihat bagaimana setiap anak dihargai dan diberi kesempatan berkembang,” ungkapnya.
Kabid PAUD dan Dikmas, Marisa Mona, menyampaikan komitmen Dinas Pendidikan dalam memperkuat pembinaan tenaga pendidik serta pemerataan akses PAUD berkualitas. Kasi PAUD, Rivana Usgianti, menambahkan pentingnya kolaborasi erat antara lembaga pendidikan, pemerintah, orang tua, dan masyarakat.
Lurah Tembilahan Hilir, Budiono, S.Ip., menegaskan dukungan pemerintah kelurahan terhadap Viedu Inklusi sebagai pusat pembelajaran inklusif di lingkungan setempat.
Kunjungan ini diharapkan menjadi pemicu peningkatan layanan PAUD, khususnya pendidikan inklusi, sehingga setiap anak—baik reguler maupun berkebutuhan khusus—mendapatkan hak pendidikan secara setara dan bermartabat. (*)

0 Komentar